Nov 30, 2009

jangan mengharapkan "terima kasih" dari seseorang


Jangan mengharapkan “Terima Kasih” dari seseorang
          Allah menciptakan setiap para hambanya agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap mahluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justeru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.
          Tabiat untuk mengingkari, membangkang dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Kerana itu, Anda tak perlu hairan dan resah bila mendapati mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justeru kerana Anda telah berbuat baik kepada mereka.
{Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali kerana Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan kurnia-Nya kepada mereka.} (QS: At Taubah: 74)
          Cuba Anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! dalam salah satu babnya diceritakan: syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi orang yang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mahu bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apabila dewasa, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. Ia tidak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, bongkak dan derhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga perbuatan.
          Kerana itu, siapa saja kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seyogyanya mengahadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat Yang Perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.
          Ajakkan ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda lakukan selama ini atau agar Anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakkan ini hanya ingin agar Anda tak goyah dan terpengaruh sedikit pun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.
          Berbuatlah kebaikan demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tak pernah terusik oleh kebencian mereka dan tidak pernah berasa terancam oleh perlakuan mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah kerana dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahawa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.
{Sesungguhnya kami menberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keredhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.} (QS: Al Insan: 9)
          Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau fikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum mendengar wahyu Illahi yang menjelaskan dengan terang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dinyatakan:
{Tetapi setelah Kami menghilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.} (QS: Yunus: 12)
          Anda tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemuhan kepada Anda. Dan Anda tak perlu kaget, bila orang yang Anda beri tongkat untuk mengiring domba gembalaannya justeru memukul tongkat itu ke kepala Anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung dan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.

Petikan dari buku La Tahzan- jangan bersedih...

No comments:

Post a Comment