Nov 30, 2009

cara mudah menghadapi kritikan pedas

Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas
          Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian cercaan dari orang-orang pandir yang tidak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali Anda akan mendapat cemuhan dan hinaan dari orang lain.
          Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka membuat Anda bersedih dan menitiskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu rasa gerah.
          Perlu diingat, orang yang duduk atas tanah tak akan pernah jatuh dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah kerana mungkin Anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk atau harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang yang berdosa yang tak terampun sampai Anda melepaskan semua kurnia dan nikmat Allah yang ada pada diri Anda atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.
          Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemuhan dan hinaan dari mereka. Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kukuh berdiri meski ditimpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap saat dan ia justeru semakin kukuh keranannya. Ertinya, jika Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemuhan mereka, bererti anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau memberi respon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upaya mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakikatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi darjat dan posisi yang Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu. Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam kritikan mereka, mengabaikan solah-polah mereka pada Anda dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah, {Katakalah (kepada mereka): “Matilah kamu kerana kemarahanmu itu.”} (QS: Ali Imran: 119)
          Bahkan, Anda juga dapat ‘menyumpal’ mulut mereka dengan ‘potongan-potongan daging’  agar diam seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak dan meluruskan setiap kesalahan Anda. Dan bila Anda ingin ddi terima oleh semua pihak, dicintai semua orang dan terhindar dari cela, bererti Anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan

Petikan dari buku La Tahzan- jangan bersedih...

jangan mengharapkan "terima kasih" dari seseorang


Jangan mengharapkan “Terima Kasih” dari seseorang
          Allah menciptakan setiap para hambanya agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap mahluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justeru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.
          Tabiat untuk mengingkari, membangkang dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Kerana itu, Anda tak perlu hairan dan resah bila mendapati mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justeru kerana Anda telah berbuat baik kepada mereka.
{Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali kerana Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan kurnia-Nya kepada mereka.} (QS: At Taubah: 74)
          Cuba Anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! dalam salah satu babnya diceritakan: syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi orang yang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mahu bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apabila dewasa, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. Ia tidak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, bongkak dan derhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga perbuatan.
          Kerana itu, siapa saja kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seyogyanya mengahadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat Yang Perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.
          Ajakkan ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda lakukan selama ini atau agar Anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakkan ini hanya ingin agar Anda tak goyah dan terpengaruh sedikit pun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.
          Berbuatlah kebaikan demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tak pernah terusik oleh kebencian mereka dan tidak pernah berasa terancam oleh perlakuan mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah kerana dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahawa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.
{Sesungguhnya kami menberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keredhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.} (QS: Al Insan: 9)
          Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau fikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum mendengar wahyu Illahi yang menjelaskan dengan terang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dinyatakan:
{Tetapi setelah Kami menghilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.} (QS: Yunus: 12)
          Anda tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemuhan kepada Anda. Dan Anda tak perlu kaget, bila orang yang Anda beri tongkat untuk mengiring domba gembalaannya justeru memukul tongkat itu ke kepala Anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung dan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.

Petikan dari buku La Tahzan- jangan bersedih...

Nov 18, 2009

La Tahzan - Jangan Bersedih (4)

Yang Berlalu Biar Berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama ertinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berfikir, bekas-bekas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ‘ruang’ penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam ‘penjara’ pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan dalam ruang yang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, kerana masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya kembali, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu mengubahnya menjadi terang dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali. Kerana ia memang sudah tiada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu! Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tampat terbitnya, seorang bayi ke dalam perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu dan air mata ke kelopak mata? Ingatlah keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali masa lalu hanya akan memupukan masa depan, mengendurkan semangat dan mensia-siakan waktu yang sangat berharga. Dalam al-Quran, setiap kali usai menerangkan kondisi sesuatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan “itu adalah umat yang lalu”. Begitulah, ketika sesuatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali zaman dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menepuk tepung atau orang yang menggergaji serbuk kayu. Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian: “janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya”. Dan konon, orang yang mengerti bahasa bintang, sekawanan bintang sering bertanya kepada seekor keldai begini, “mengapa engkau tidak menarik gerabak?”. “aku benci khayalan” jawab keldai.

Adalah bencana besar manakala kita mengabaikan masa depan dan justeru hanya kesibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal, betapa pun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu. Nescaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Orang yang berfikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikit pun menoleh kebelakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depann setiap kafilah akan berjalan ke depan dan segala sesuatu akan bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah melawan sunnah kehidupan!

Petikan dari buku La Tahzan- jangan bersedih...

La Tahzan - Jangan Bersedih (3)

Hari Ini Milik Anda

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu petang tiba. Hari inilah yang akan kamu jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanyalah hari ini atau seakan-akan Anda dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan sepenuh perhatian, kepedulikan dan kerja keras. Pada hari inilah, Anda harus bertekad mempersembahkan kualiti solat yang khusyu’, bacaan al-Quran yang sarat tadabbur, zikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam semua hal, keindahan akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah telah beri, perhatian terhadap alam sekitar, perhatian terhadap kesihatan jiwa dan raga serta perbuatan baik terhadap semua.

Pada hari dimana Anda hidup, saat inilah sebaiknya Anda membahagikan waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap minitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratus bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari ini. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari ini. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu dan jabatan Anda hari ini dengan penuh keredhaan.

{Maka berpegang teguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur}

(QS:Al-A’raf : 144)

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan. Kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian.

Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu kalimat (bila perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda): HARIMU ADALAH HARI INI. yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kelmarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan Anda?

Jika Anda dapat minum air jernih dan segar pada hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kelmarin atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat Anda, maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip: Aku hanya akan hidup pada hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi dan mensucikan setiap amalan.

Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati. “Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak bercakap kotor dan jelik yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, mengherdik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan pejabat agar tidak serabut dan bergolak. Dan kerana hanya ini saja aku hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tanduk ku.”

Kerana hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan solat sesempurna mungkin, membekali diri dengan solat-solat sunat nafilah, berpegang teguh pada al-Quran, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat.

Aku hanya akan hidup hari ini, kerananya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riak dan buruk sangka.

Hanya hari ini aku dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan menghulurkan tangan kepada sesiapa pun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, menghantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang sesat, memberi makan orang yang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu orang yang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi orang yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak-anak kecil dan berbakti kepada orang tua.

Aku hanya akan hidup pada hari ini, maka aku akan mengucapkan, “Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi.”

“Wahai masa depan, engkau masih dalam keghaiban. Maka aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, kerana esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak akan ada satu pun darinya yang dapat disebutkan.”

“Hari ini milik Anda”, adalah ungkapan yang paling indah dalam ‘kamus kebahagiaan’. Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

Petikan dari buku La Tahzan-jangan bersedih...

Nov 11, 2009

La Tahzan - Jangan Bersedih (2)

Fikirkan dan Syukurilah

Ertinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Kerana Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.

{jika kamu menghitung nikmat Allah, nescaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.}

(QS: Ibrahim :34)

Kesihatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyedarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tidak pernah mengetahuinya.

{Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin} (QS: Luqman:20)

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.

{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} (QS: Ar Rahman:13)

Apakah Anda mengira bahawa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahawa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?

Maka sedarilah, betapa hinanya diri kita tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekeliling Anda masih banyak yang tidak boleh tidur kerana sakit yang mengganggunya?

Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lazat dan minuman sejuk di saat masih banyak orang di sekeliling Anda yang tidak boleh makan dan minum kerana sakit?

Cubalah fikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Cuba renungkan dan raba kembali mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari penyakit lepra dan sopak. Dan renungkanlah betapa dahsyatnya fungsi otak Anda yang selalu sihat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran anda seharga perak satu bukit? Apakah Anda mahu membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda, hingga Anda menjadi bisu? Mahukah Anda menukarkan kedua tangan Anda dengan untaian mutiara, sementara tangan Anda kudung?

Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempurnaan tubuh, tetapi Anda tidak menyedarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih dan gelisah, meski pun Anda masih mempunyai nasi yang hangaat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang tidur pulas, dan kesihatan untuk terus berbuat.

Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang telah ada. Jiwa Anda tergoncang kerana kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jambatan pengantar kebahagiaan, karunia, kenikmatan dan lain sebagainya. Maka fikirkanlah semua itu, dan kemudian syukurilah!

{Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.} (QS: Adz Dzariyat :21)

Petikan dari buku La Tahzan- Jangan Bersedih

La Tahzan - Jangan Bersedih (2)

Fikirkan dan Syukurilah

Ertinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Kerana Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.

{jika kamu menghitung nikmat Allah, nescaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.}

(QS: Ibrahim :34)

Kesihatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyedarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tidak pernah mengetahuinya.

{Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin} (QS: Luqman:20)

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.

{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} (QS: Ar Rahman:13)

Apakah Anda mengira bahawa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahawa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?

Maka sedarilah, betapa hinanya diri kita tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekeliling Anda masih banyak yang tidak boleh tidur kerana sakit yang mengganggunya?

Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lazat dan minuman sejuk di saat masih banyak orang di sekeliling Anda yang tidak boleh makan dan minum kerana sakit?

Cubalah fikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Cuba renungkan dan raba kembali mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari penyakit lepra dan sopak. Dan renungkanlah betapa dahsyatnya fungsi otak Anda yang selalu sihat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran anda seharga perak satu bukit? Apakah Anda mahu membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda, hingga Anda menjadi bisu? Mahukah Anda menukarkan kedua tangan Anda dengan untaian mutiara, sementara tangan Anda kudung?

Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempurnaan tubuh, tetapi Anda tidak menyedarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih dan gelisah, meski pun Anda masih mempunyai nasi yang hangaat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang tidur pulas, dan kesihatan untuk terus berbuat.

Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang telah ada. Jiwa Anda tergoncang kerana kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jambatan pengantar kebahagiaan, karunia, kenikmatan dan lain sebagainya. Maka fikirkanlah semua itu, dan kemudian syukurilah!

{Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.} (QS: Adz Dzariyat :21)

Petikan dari buku La Tahzan- Jangan Bersedih

La Tahzan - Jangan Bersedih (1)

Ya Allah!!

{semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.}

(QS: Ar Rahman : 29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: “Ya Allah !”

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kenderaan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah binggung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: “Ya Allah !”

Ketika musibah menimpa, bencana melanda dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: “Ya Allah !”

Ketika pintu-pintu permintaan tertutup dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: “Ya Allah !”

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus san semua jalan pintas terbuntu, mereka pun menyeru: “Ya Allah !”

Ketika bumi terasa menyempit di keranakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh bebanan berat kehidupan yang Anda terpaksa pikul, menyerulah: “Ya Allah !”

Ku ingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam.. Ku sebut namaMu dengan lantang disaat fajar menjelang, dan fajar pun mereka seraya menebar senyuman indah...

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menitis penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgelanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.

Setiap dinihari menjelang, tengadahkan kedua tapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, saraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan kembali kukuh. Kerana,

{Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya} (QS: As Syura : 19)

Allah: nama yang paling bagus. Susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus dan kata yang sangat berharga

{Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?} (QS:Maryam:65)

Allah: milik-nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, keampunan dan hikmah. {Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.}

(QS : Ghafir : 16)

Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan.

{Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).} (QS:An Nahl: 53)

Allah: pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan.

Betapapun kulukis keagungan-Mu dengan deretan huruf, Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arah, Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna, akan lebur, mencair di tengah keagungan-Mu, wahai Rabbku

Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesengangan, jadikanlah kesedihan itu awal kebahagiaan, dan sirnakanlah rasa takut ini menjadi rasa tenteram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.

Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa ngantuk dari-Mu yang menenteramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu. Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-Mu.

Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secerah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya syaitan dengan bantuan tentera-Mu.

Ya Allah, sirnakan kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua.

Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai pelindung kami, kerana Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

Petikan dari buku: La Tahzan-jangan bersedih...